bumi gonjang ganjing langit kelap

Lewatcerita lakon "Topeng Perunggu" tersebut, dalang remaja asli Purbalingga, Rizky Widia Fatturahman membius para penonton. PEKANBARU[metroterkini.com] - Sekitar 75 siswa yang duduk di kelas VI berkesempatan belajar dan berinteraksi langsung dengan para ahli geologi PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang tergabung dalam RGeoC (Rumbai Geology Club). Mereka berkumpul BUMIGONJANG GANJING! Penulis: Andry Chang. OC: Raditya "Vajra" Damian. Bumi gonjang ganjing langit kêlap-kêlip katon lir kincanging alis risang mawèh gandrung sabarang kadulu wukir moyag-mayig saking tyas baliwur lumaris anggandrung Dhuh Sang Ri Sumitra tanlyan paran reh kabeh sining wana Gonjangganjing upah 2018 ini menyebabkan pecahnya gerakan buruh, banyak serikat tiba-tiba mandul, masuk angin atau goblok mendadak karena berbagai wacana dan tawaran yang melenakan. Bumi gonjang-ganjing, langit katon kelap kelip ongggg.. Di lihat : 188. mojokerto Sidoarjo Surabaya. Sebarkan. Navigasi pos. Pos sebelumnya Demi UMSK 2018 Bumigonjang-ganjing, langit kelap-kelap. #WorldCup — Ucu Supriadi (@ucusupriadi_) July 3, 2018 (fyk/fyk) inggris netizen. 0 komentar. BAGIKAN URL telah disalin. Berita Terkait. Kominfo Blokir Steam-PayPal, Netizen Berteriak di Linimasa Canggih! Inggris Mau Bikin Jet Tempur yang Bisa Baca Pikiran Pilot vay tiền trả góp theo tháng chỉ cần cmnd hỗ trợ nợ xấu bình dương. Dalam pagelaran wayang kulit, sang dalang biasanya melantunkan suluk ini. “Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap katon lir kincanging alis, risang maweh gandrung, sabarang kadulu wukir moyag-mayig saking tyas baliwur ong. Bumi berguncang, langit berkilat, terlihat seperti orang yang cinta melihat segala kehormatan dan keindahan dunia, gunung pun berantakan.” Bumi gonjang-ganjing, harafiahnya gempa bumi yang kini sering terjadi. Terbaru, Sabtu 16/4/2016, gempa dahsyat mengguncang pantai Pasifik Ekuador. Korban tewas lebih dari 500 orang dan lainnya hilang. Tiga hari kemudian, giliran Jepang, tepatnya di kota Mashiki, dan menewaskan 42 orang. Sebelumnya di Indonesia pun diguncang gempa, antara lain kawasan Sumatera Barat pada 2 Maret lalu, tapi tak sedahsyat Ekuador dan Jepang. Mengkhawatirkan jika gempa terus menguncang Planet Bumi. Demikian pula jika kian banyak gunung suluk itu bukan sebatas bikin takut. Suluk bumi gonjang-ganjing juga bisa dikemas dalam lagu dan enak didengar. Sujiwo Tejo, misalnya. Dalang, penulis, pelukis, dan pemusik ini pernah membawakan lagu bumi gonjang-ganjing dalam acara Java Jazz Festival 2012, dan seuai acara Sujiwo panen pujian. Panulis Adi Toha sepertinya juga terinspirasi oleh suluk tersebut dalam karyanya berjudul Valharad. Buku ini mengisahkan sebuah negeri VarchLand yang telah mengalami masa-masa damai selama beratus-ratus tahun, tiba-tiba terancam mengalami kehancuran oleh sebuah kekuatan kegelapan yang datang dari bangsa Vomorian. Untuk mencegahnya. petinggi istana mengembara ke pelosok negeri untuk menemukan 12 Ksatria Talismandala pemegang kunci rahasia. Pesan dari kisah fiksi ini antara lain tentang menjaga keseimbangan sebuah negeri, labih luasnya tentang keseimbangan alam Suluk bumi gonjang-ganjing juga sebagai pengingat agar manusia senantiasa mematuhi hukum demi menjaga kehormatan. Semacam tuturan buat para pemimpin, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif agar tidak korupsi sehingga menjadi teladan rakyat. Agar roda pemerintahan dan tatanegara berjalan seimbang, tidak gonjang-ganjing. Sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK kini masih sibuk melakukan operasi tangkap tangak OTT terhadap para oknum pejabat. Tepat jika dalang melantunkan suluk bumi gonjang-ganjing setiap hendak mengeluarkan atau memainkan Gatotkaca. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap mirip Superman, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi. Tokoh pewayangan yang hidup di kayangan ini juga digambarkan sebagai orang-orang yang hidup di atas, yaitu para penguasa. Gatotkaca juga dikenal dengan nama Arimbiatmaja, Bimasiwi, Guritna, Gurudaya, Kacanegara teladan cintanya terhadap negara, Purbaya, Kancingjaya kunci kemenangan. Sifat perwatakan; berani, teguh, tangguh, cerdik pandai, waspada, gesit, tangkas, tabah dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Begitulah idealnya para pemimpin, penguasa, di Bumi * Penulis sujarwo Editor Catur waskito Edy - Dalam pagelaran wayang kulit, sang dalang biasanya melantunkan suluk ini. “Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap katon lir kincanging alis, risang maweh gandrung, sabarang kadulu wukir moyag-mayig saking tyas baliwur ong. Bumi berguncang, langit berkilat, terlihat seperti orang yang cinta melihat segala kehormatan dan keindahan dunia, gunung pun berantakan.” Bumi gonjang-ganjing, harafiahnya gempa bumi yang kini sering terjadi. Terbaru, Sabtu 16/4/2016, gempa dahsyat mengguncang pantai Pasifik Ekuador. Korban tewas lebih dari 500 orang dan lainnya hilang. Tiga hari kemudian, giliran Jepang, tepatnya di kota Mashiki, dan menewaskan 42 orang. Sebelumnya di Indonesia pun diguncang gempa, antara lain kawasan Sumatera Barat pada 2 Maret lalu, tapi tak sedahsyat Ekuador dan Jepang. Mengkhawatirkan jika gempa terus menguncang Planet Bumi. Demikian pula jika kian banyak gunung suluk itu bukan sebatas bikin takut. Suluk bumi gonjang-ganjing juga bisa dikemas dalam lagu dan enak didengar. Sujiwo Tejo, misalnya. Dalang, penulis, pelukis, dan pemusik ini pernah membawakan lagu bumi gonjang-ganjing dalam acara Java Jazz Festival 2012, dan seuai acara Sujiwo panen pujian. Panulis Adi Toha sepertinya juga terinspirasi oleh suluk tersebut dalam karyanya berjudul Valharad. Buku ini mengisahkan sebuah negeri VarchLand yang telah mengalami masa-masa damai selama beratus-ratus tahun, tiba-tiba terancam mengalami kehancuran oleh sebuah kekuatan kegelapan yang datang dari bangsa Vomorian. Untuk mencegahnya. petinggi istana mengembara ke pelosok negeri untuk menemukan 12 Ksatria Talismandala pemegang kunci rahasia. Pesan dari kisah fiksi ini antara lain tentang menjaga keseimbangan sebuah negeri, labih luasnya tentang keseimbangan alam Suluk bumi gonjang-ganjing juga sebagai pengingat agar manusia senantiasa mematuhi hukum demi menjaga kehormatan. Semacam tuturan buat para pemimpin, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif agar tidak korupsi sehingga menjadi teladan rakyat. Agar roda pemerintahan dan tatanegara berjalan seimbang, tidak gonjang-ganjing. Sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK kini masih sibuk melakukan operasi tangkap tangak OTT terhadap para oknum pejabat. Tepat jika dalang melantunkan suluk bumi gonjang-ganjing setiap hendak mengeluarkan atau memainkan Gatotkaca. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap mirip Superman, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi. Tokoh pewayangan yang hidup di kayangan ini juga digambarkan sebagai orang-orang yang hidup di atas, yaitu para penguasa. Gatotkaca juga dikenal dengan nama Arimbiatmaja, Bimasiwi, Guritna, Gurudaya, Kacanegara teladan cintanya terhadap negara, Purbaya, Kancingjaya kunci kemenangan. Sifat perwatakan; berani, teguh, tangguh, cerdik pandai, waspada, gesit, tangkas, tabah dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Begitulah idealnya para pemimpin, penguasa, di Bumi * Sunday, December 20, 2015 Bumi gonjang- ganjing, langit kelap-kelap merupakan kalimat yg diungkapkan dalang menjelang kejadian akan membarui alur cerita. Maksud dari bumi gonjang- ganjing, ungkapan itu adalah berkaitan dengan kehebatan kekuatan yang dimiliki sang tokoh dalam cerita tersebut, sebagai akibatnya setiap kedatangannya bumi seakan bergetar serta langit kelap-kelip oleh kekuatannya. Menurut kamus bahasa indonesia gonjang ganjing artinya berguncang-guncang keras, Mungkin begitulah kira- kira tentang guncang ganjing, berkaian dengan kata tersebut, berikut ini, puisi berjudul bumi gonjang- ganjing dengan formta puisi patidusa.. BUMI GONJANG GANJING lolongan kening berbulu kuning iringi angin puting dahan kering terbanting memiting sang bajing memekik tercekat ranting daya ungkit terlampau pening huru hara dedaunan mengering ringan pasrah terpelanting tawa bising melengking cacing memeluk beling melindung selingkar piring senandung doa rundung berpaling Anda Las 20122015 Demikianlah puisi bumi gonjang ganjing. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bumi gonjang-ganjing langit kerlap kerlip adalah pertanda goro-goro. Kalimat itu diucapkan dalang menjelang kejadian yang akan mengubah cerita. Arcapada atau bumi sekarang sedang gonjang-ganjing, di eropa, amerika, australia, indonesia, china dsb gonjang ganjing. amerika dengan salju yang tak henti, inggris banjir, china banjir, philipina badai. sebelum itu semua italia gempa. Gonjang ganjing sosial budaya ekonomi sudah dimulai di amerika sejak occupy wallstreet sejak china merajai keuangan dunia, sejak yunani bangkrut disusul portugis, sejak perang irak, sejak libya disingkirkan muamar khadafi dari negerinya oleh amerika yang bangkrut. Gonjang ganjing indonesia century belum masuk finish, tapi dikasih goncang bencana dulu, nanti sosial dan politik. Bagi mereka yang tak membaca jaman, tak membaca tanda bagaimana butho 'iblis berkostum' telah merajai indonesia dan membuat semakin panas -ini bumi gonjang ganjing sosial anak memutilasi ibu, hakim konstitusi korupsi dan ngisap ganja, dosen teladan korupsi dan punya simpanan, dan mereka yang butho berjubah menghina orang, sok benar, mengucapkan kalimat dari ajaran import yang membuat bangsa lupa sama nenek moyangnya yang Membuat BUMI-LANGIT-BULAN-BINTANG....yang menghidupkan tanah dan air...'' bumi gonjang ganjing langit kerlap kerlip itulah JANGKA JAYABAYA yang pasti terjadi...bersiaplah... dan bumi gonjang ganjing di Indonesia bukan karena ring of fire, Gunung-gunung adalah Palinggih Kaki Kahyangan, dibuat oleh SangHyang, diciptkan dengan sengaja, tidak alamiah...Gundul-gundul Pacul, Gugur Gunung adalah petanda... Eyang Leluhur Nuswantara yang selama ini dihina oleh cucu-cucunya sendiri karena ajaran sebrang/import/...akan BANGKIT MEMBUKTIKAN KEJAYAAN DAN KESAKTIAN DAN PENGUASAANNYA,hanya cucu-cucu terpilih yang akan terus menuntut untuk segera dibuka, untuk segera ditunjukkan...bila hanya sedikit yang percaya karena itulah JANGKA JAYABAYA.... Lihat Humaniora Selengkapnya Suluk-suluk yg digunakan pada PATHÊT SANGA [2] ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut Wana Wasa [1] Bumi gonjang ganjing langit kêlap-kêlip , katon lir kincanging alis risang mawèh gandrung , sabarang kadulu wukir moyag-mayig , saking tyas baliwur lumaris anggandrung , Dhuh Sang Ri Sumitra , tanlyan tan ana lyan paran reh kabeh sining wana , nangsaya maringsun. Bumi bergerak-gerak gempa , langit gelap kilat menyambar-nyambar , tampak seperti gerak alis orang yg sedang kasmaran , semua yg terlihat -seperti- gunung yg bergoyang-goyang , dari hati yg kacau -iapun- berjalan memikat , dan berujar Dhuh Sang Adi Sumitra , tiada yg lain , mengapa semua isi hutan , menganiaya pada diriku. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut [2] Irika ta sang Gathotkaca , kinon mapag Arkasuta , têkapira Krêsna , Parta manêhêr muji saktinira. sang inujaran wawang , masêmu garjita harsa marêk , mawacana bagya yan hana , pakon ri patik narpati , Maka ketika Sang Gathotkaca , diperintahkan -untuk- menghadapi Putra Bathara Surya Prabu Karna , oleh Prabu Kresna , Parta Arjuna kemudian memuji kesaktiannya. Yg diomongi Gathotkaca segera , terbombong , -dengan- gembira mendekat ke Prabu Kresna , berkata merasa berbahagia -mendapat- perintah oleh paduka kepada hamba. Keterangan Sekar ini menceritakan ketika Bharatayudha di hari ke 14 , Prabu Kresna memberi perintah kepada Gathotkaca untuk menghadapi Prabu Karna. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut [3] Sigra kang bala tumingal , acampuh samya mêdali , lwir thathit wilêting ganda , dhanghyang gung manguncang niti , bénjang sang aji mijil , lathinya mêdali wuwus . trustha sura wilaga , kaya buta singa wrêgil , pasthi jangga dhêndhanya mangambak baya. Dengan segera prajurit yg nampak , bercampur saling menyerang. Seperti kilat menyambar beradunya wewangian , pandhita agung terus melemparkan kemayan aji-aji , ilmu gaib. Besok Sang Raja keluar , mulutnya mengucapkan kata. Lalu dengan berani , seperti raksasa yg menyebar , mengarah ke leher pukulannya menebar maut. Keterangan Sekar Sinom di atas , digubah dari Serat Aji Pamasa karangan Ranggawarsita. Aslinya ada 4 bait patang pada , dari tiap bait masing-masing diambil 2 baris , kecuali bait ke 4 , diambil 3 baris. Sehingga ketika diterjemahkan , maknanya nampak tidak secara luwes berkaitan. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut [4] Buta Pandawa tata gati wisaya , indriyaksa sara maruta , pawana bana margana , samirana lan warayang , panca bayu wisikan gulingan lima. Raksasa , Pandhawa , angin , angin , senjata , raksasa , panah , angin , angin , panah , panah , angin dan angin , lima , angin , angin , tempat tidur , lima angka 5. Keterangan Dalam ketentuan “Candra Sengkalan Lamba” , angka tahun yg disandikan dalam kalimat , semua kata benda tersebut di atas melambangkan angka 5. Meski sama-sama berarti “angin” , masing-masing memiliki makna yg berbeda , samirana adalah angin yg bertiup sepoi-sepoi , wisikan adalah angin malam hari , maruta adalah angin besar , maruti adalah angin kecil , dsb. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut [5] Kadangmu warahên dèn bêcik , besuk amêndhêma baris prayitna , aywa saranta wong ing Dwarawati , tinimpês pan iku awak Pandhawa. Beritahu temanmu , sebaiknya , besok buatlah baris dalam paritan dan waspada , tidak perlu bersabar orang-orang di Dwarawati , dihabisi , sebab itu golongan Pandawa. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Grêgêt Saut [6] Dhadha muntap lir kinêtap , duka yayah sinipi , jaja bang mawinga wêngis , kumêdhot padoning lathi , nétra kocak mangondhar andhir , kêrot-kêrot kanang waja , idêpnya mangalacakra , wadananira mbranang , lir kêmbang wora-wari , sinosog mêrang sagêdhèng , bêl mubal dahana. -Kemarahan- di dada seketika memuncak seperti ditampar , marah yg amat sangat , dada memerah menyorotkan kebengisan , bibirnya bergerak gemetaran , bola mata -seakan- kocak dan berputar-putar , berkerotan gemelatuk -suara- gigi beradu , bulu mata -melingkar- seperti surya , wajahnya memerah , seperti -merahnya- kembang wora-wari , -seakan bila- disogok batang padi dua ikat , seketika mengeluarkan api. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Palaran Rasêksa gora rèh kagiri-giri , gêngnya lir prabata , abang kawlagar , manguwuh ing mungsuh , haminta lawan , anggro sru singanabda , kadyènggal hyun manubruka. Raksasa besar bertingkah menakutkan , tinggi besarnya seperti gunung , merah menyala -seperti terbakar- , berseru kepada musuh , meminta lawan tanding , mengerang-erang dengan keras , seperti hendak segera menubruklah -raksasa itu-. ———————————————————————————————————————- Ada-ada Bima mlumpat [1] Umangsah ambêk pêjah , cancut gumrêgut manjing , samudra tulya dreng , wiraganya lêgawa , banyu sumaputing wêntis , meleg ing angganira , sumingêp anampêki , migêg jangga kang warih , katon naga kumambang gêngnya sawukir anak , ngakak galak kumêlap. Menghampiri -dan- bersiap -untuk- mati , tanpa ragu -dan- segera masuk samudra , tetap -dengan- niat yg besar , sikapnya pasrah , air -samudra- disibakkan dengan betis , memercik kebadannya , tersibak memukuli , tercekat air ludah di leher , tampak naga mengambang besarnya se-anakan gunung bukit , mulut menganga menunjukkan -sifat- galak. BERSAMBUNG. =================================================

bumi gonjang ganjing langit kelap